Pandangan Menegenai Negara dan Demokrasi
Golongan komunis selalu bersikap ambivalen terhadap Negara. Marx, yang di mana-mana dihadapkan dengan aparatur kenegaraan yang dianggap menghalangi cita-citany, berpendapat negative terhadap Negara. Negara dianggapany sebagai suatu alat pemaksa yang akhirnya akan melenyap sendiri dengan munculnya masyarakat komunis. Kata Marx “Negara tak lain tak bukan hanyalah mesin yang dipakai oleh satu kelas untuk menindas kelas lain”, dan dikatakan selanjutnya bahwa Negara hanya merupakan suatu lembaga transisi yang dipakai dalam perjuangan untuk menindas lawan-lawan dengan kekerasan.
Komunisme tidak hanya merupakan system politik tetapi juga mencerminkan suatu gaya hidup yang berdasarkan nilai-nilai tertentu:
1. Gagasan monoisme (sebagai lawan dan pluralism).
Gagasan ini menolak adanya golangan-golongan di dalam masyarakat sebab dianggap bahwa setiap golongan yang berlainan aliran pikirannya merupakan perpecahan. Akibat dari gagasan ini ialah bahwa persatuan dipaksakan dan oposisi ditindas.
2. Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah dan harus dipakai untuk mencapai komunisme.
Paksaan ini dipakai dalam dua tahap; pertama, terhadap musuh dan yang kedua, terhadap pengikutnya sendiri yang dianggap masih kurang insaf. Kalau dewasa ini ciri paksaan di Uni Soviet kurang menonjol, hal ini hanya mungkin karena selama empat puluh tahun telah diselenggarakan suatu dictator yang kejam dimana setiap oposisi dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Dewasa ini paksaan fisik sebagian besar telah diganti dengan indoktrinasi secara luas, yang terutama ditunjukan kepada angkatan muda.
3. Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme.
Karena itu semua alat kenegaraan seperti polisi, tentara, kejaksaan dipakai untuk diandikan kepada tercapainya komunisme (sering disebut system mobilisasi). Ini mengakibatkan suatu campr tangan Negara yang sangat luas dan mendalam di bidang politik, sosial, budaya. Di bidang hukum hal ini berarti bahwa hukum tidak dipandang sebagai a good in it self tetapi dianggap sebagai alat revolusi untuk mencapai mesyarakat komunis.
Mekanisme untuk menyelanggarakan asas-asas itu:
- Sistem satu partai; dictator proletar sebenarnya merupakan dictator Partai Komunis. Untuk mengerahkan semua tenaga dan potensi kea rah terbentuknya komunisme, Partai Komunis merupakan organisasi yang pokok. Sekalipun dalam undang-undang dasar (pasal26) Partai Komunis hanya disebut sebagai “Pelopor dari kaum buruh dalam perjuangannya untuk membangun masyarakat komunis dan pimpinaniniti dan organisasi buruh baik yang bersifat umum maupun yang bersifat kenegaraan.
- Soviet tertinggi secara formal memegang semua kekuasaan yaitu legislative, eksekutif dan yudikatif sebab Marxisme-Leninnisme menolak gagasan trias politika. Tetapi dalam kenyataan badan ini tidak dapat menyelenggarakan kekuasaan itu karena setiap tahun hanya bersidang beberapa hari. Keputusan diambil dengan aklimasi sehingga anggota Soviet tertinggi memberi kesan hanya merupakan yes-men belaka. Wewenang membuat keputusan yang sebenarnya berada di tangan pimpinan Partai Komunis yang merangkap menjadi anggota cabinet dan Presidium Soviet tertinggi. Soviet tertinggi merupakan forum untuk menyebarkan dan mempopulerkan kebijaksanaan pemerintah, dan memberikan kesan kepada rakyat bawa ia berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan jadi tujuannya bukan untuk mengontrol pemerintah.
- Pemilihan umum dewasa ini bersifat rahasia tetapi tidak ada kemerdekaan politik dan pencalonan didasarkan atas sitem calon tunggal untuk setiap kursi, setiap calon ditetapkan oleh Partai Komnis. Pemilihan umum tidak merupakan saran untuk memilih pimpinan baru seperti di Negara demokratis tetapi merupakan alat propaganda untuk menunjukkan betapa lauasnya dukungan rakyat pada pemerintah.
Demokrasi Rakyat
Menurut peristilahan komunis, demokrasi rakyat adalah bentuk khusus demokrasi yang memenuhi fungsi dictator proletar. Bentuk khusus ini tumbuh dan berkembang di Negara-negara Eropa Timur. Pertumbuhan demokrasi rakyat berbeda di tiap-tiap Negara sesuai dengan situasi sosial politik setempat.
Ciri-ciri demokrasi rakyat berbentuk dua:
- Suatu wadah front persatuan (united front) yang merupakan landasan kerja sama dari partai komunis dengan golongan-golongan lainnya dalam penguasa
- Penggunaan beberapa lembaga pemerintahan di Negara yang lama.
Proses liberalisasi berlangsung hingga tahun 1980-an yang ditandai dengan kebebasan penuh untuk berpergian dan melakukan kritik pada rezim bisa melakukan perubahan yang lebih substansif untuk Hongaria. Yang sering dikemukakan oleh para sinology adalah tradisi Confucion yang takut akan terjadinya chaos dan anarki. Ajaran pemerintahan komunis walaupun agak otoriter buat kebanyakan masyarakat lebih bisa diterima daripadanterjadi chaos dan anarki.
Demokrasi Nasional
Pada akhir tahun 1950-an kaum komunis meninjau kembali hungungan-hubungan dengan Negara-negara baru di Asia dan Afrika yang tealah mencapai kemerdekaan setelah berakhirnya Perang Dunia II. Harapan kaum komunis bahwa di Negara-negara jajahan perjuangan kemerdekaan, yang menjadi revolusi proletar ternyata hampa belaka, sekalipun komunisme sebagai ideology mengalami kemajuan.
Politik luar negeri Negara-negara baru umumnya antiimperalis dan karena itu dianggap menguntungkan golongan komunis dan perlu dimanfaatkan untuk kepentingan komunisme internasional. Di Negara-negara itu, kenyataannya, kaum buruh terlalu sedikit jumlahnya karena industry belum berkembang dank arena masih sangat bersifat agraris.
Semoga Bermanfaat...
Admin : Ratnawati Ahmad, S.IP
Web Blog : Blogger Sidrap