Konsep Keperawatan
Pengkajian
Untuk pengkajian pada pasien hepatits data-data yang di perroleh tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan hati. Adapun faktor-faktor utama yang perlu dikaji pada pasien hepatitis :
- Aktvitas / istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise umum. - Sirkulasi
Tandanya : Bradikardi (hiperbilirubinemia berat), ikterik pada sklera, kulit dan membran mukosa. - Eliminasi
Gejala : Urine gelap, Diare/konstipasi; warna tanah liat adanya/berulangnya haemodialisa. - Makanan/cairan
Gejalanya : Hilangnya napsu makan (anoreksia), penurunan berat badan atau peningkatan (edema), mual/muntah.
Tanda : Asites - Neorosensori
Tanda : Peka rangsang, cenderung tidur, letargi, asteriksis. - Nyeri/kenyamanan
Gejalanya : Kram abdomen, nyeri tekan pada kuadran kanan atas, mialgia, artralgia, sakit kepala, gatal (pruritus)
Tanda : Otot tegang, gelisah. - Pernapasan
Gejalanya : Tidak minat atau enggan merokok (perokok) - Keamanan
Gejalanya : Adanya transfusi darah/produk darah
Tanda : Demam, urtikaria, lesi makulo papular, eritema tak beraturan, eksaserbasi jerawat, angioma jaringan, eritema palma, ginekomastia (kadang ada pada hapatitis alkoholik), splenomegali, pembesaran nodus servikal posterior. - Seksualitas
Gejalanya : Pola hidup/prilaku meningkat resiko terpajan (contoh homo seksual aktif, biseksual pada wanita.
Berdasarkan hasil pengkajian tersebut, maka di temukan beberapa diagnosa keperawatan pada klien dengan hepetitis yaitu :
- Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan absorbsi dan fungsi metebolisme pencernaan makanan.
- Resiko terjadinya kerusakan integritas kulit berhubungan dengan terbentuknya ruam-ruam kulit.
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan fungsi absorbsi dan fungsi metebolisme pencernaan makanan.
- Tujuan : Mempertahankan intake makanan dan minuman yang adekuat untuk mempertahankan atau meningkatkan BB.
- Intervensi :
- Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makan sedikit dalam frekuensi sering dan tawarkan makan pagi paling besar.
Rasional : Makan banyak sulit untuk mengatur bila pasien anoreksia. Anoreksia juga paling buruk pada siang hari, membuat asupan makanan yang sulit pada sore hari. - Berikan perawatan mulut sebelum makan.
Rasional : Menghilangkan rasa tak enak dapat meningkatkan napsu makan. - Anjurkan makan dalam posisi duduk tegak
Rasional : Menurunkan rasa penuh abdomen dapat meningkatkan pemasukan. - Dorong pemasukan sari jeruk, minuman karbonat dan permanen berat sepanjang hari.
Rasional : Bahan ini merupakan bahan ekstra kalori dan dapat lebih mudah dicerna/toleran bila makanan lain tidak
- Tujuan : Dapat mempertahankan integritas kulit dalam keadan normal
- Intervensi :
- Gunakan air mandi dingin dan soda kue atau mandi kanji. Hindari sabun alkali. Berikan minyak kalamin sesuai indikasi.
Rasional : Mencegah kulit kering berlebihan. Memberikan penghilang gatal. - Anjurkan untuk menggunakan buku-buku jari untuk menggaruk bila tidak terkontrol. Pertahankan kuku jari terpotong pendek pada pasien koma selama jam tidur.
Rasional : Menurunkan potensial cedera kulit. - Berikan masege pada waktu tidur.
Rasional : Bermanfaat dalam meningkatkan tidur dengan menurunkan iritasi kulit. - Hindari komentar tentang penampilan pasien.
Rasional : Meminimalkan stress psikologi sehubungan dengan perubahan kulit.
- Tujuan : Menunjukan tehnik/perilaku yang memampukan kembali melakukan aktivitas.
- Intervensi :
- Tingkatkan tirah baring/duduk. Ciptakan lingkungan yang tenang, batasi pengunjung sesuai keperluan.
Rasional : Meningkatkan istirahat dan ketenangan. Menyediakan energi yang digunakan untuk penyembuhan. Aktivitsa dan posisi duduk yang tepat diyakini menurunkan aliran darah kekaki yang mencegah sirkulasi optimal kehati. - Ubah posisi dengan sering. Berikan perawatan kulit yang baik.
Rasional : Meningkatkan hasil pernapasan dan meminimalkan takanan pada area tertentu untuk menurunkan resiko kerusakan jaringan. - Lakukan tugas dengan cepat dan sesuai toleransi.
Rasional : Memungkinkan periode tambahan istirahat tanpa gangguan. - Tingkatkan aktivitas sesuai toletansi, bantu klien untuk melakukan latihan rentang gerak sendi pasif/aktif.
Rasional : Tirah baring lama dapat menurunkan kemampuan aktivitas. Ini dapat terjadi karena keterbatasan aktivitas yang mengganggu periode istirahat. - Dorong penggunaan teknik menejemen stress, contoh relaksasi progresif, visualisasi, bimbingan imajinasi. Berikan aktivias hiburan yang tepat seperti nonton tv, radio, membaca.
Rasional : Meningkatkan relaksasi dan penghematan energi, memusatkan kembali latihan dan dapat meningkatkan koping. - Awasi terulangnya anoreksia dan nyeri tekan karena pembesaran hati.
Rasional : Menunjukan kurangnya resolusi/akseserbasi penyakit, memerlukan istirahat lanjut, mengganti program terapi.
Tujuan utama mencacup :
- Mempertahankan intake makanan dan minuman yang adekuat untuk mempertahankan BB atau meningkatkan BB.
- Dapat mempertahankan integritas kulit dalam keadaan normal.
- Dapat kembali melakukan aktivitas dengan baik.
Hasil yang diharapkan :
- Menunjukan perilaku perubahan pola hidup untuk meningkatan/mempertahankan BB yang sesuai.
Menunjukan peningkatan BB mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi. - Menunjukan jaringan/kulit utuh, bebas ekskoriasi.
Melaporkan tak ada/penurunan pruritus/lecet. - Menyatakan pemahaman situasi/faktor resiko dan program pengobatan individu.
Menunjukan teknik/perilaku yang memampuakan kembali melakukan aktivitas
Melaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas.
.