Kaisar Hongwu - Dari Pengembala Sapi Menjadi Kaisar


Tokoh Dunia - Kaisar Hongwu / Zhu lahir di Fengyang, Provinsi Anhui dari keluarga petani miskin dengan nama Zhu Chongba (朱重八). Pada masa mudanya bekerja sebagai penggembala sapi. Karena kedapatan memanggang dan memakan seekor ternak itu, tuannya memecatnya. Suatu ketika wabah penyakit menyerang desanya dan merenggut nyawa orang tua dan saudara-saudaranya.

Kemudian ia menjadi biksu di Kuil Huangjue hanya untuk menyambung hidup di tengah bencana kelaparan saat itu. Di biara itulah ia mulai belajar membaca dan menulis, namun tak lama kemudian biara itu ditutup karena kekurangan dana sehingga ia harus hidup terlunta-lunta lagi sebagai pengemis.

Pemberontakan Sorban Merah

Di tengah gelombang anti-Mongol yang saat itu sedang marak di Tiongkok, Zhu bergabung dengan Pemberontakan Sorban Merah, sebuah kelompok pemberontakan anti-Yuan yang berbasiskan campuran ajaran-ajaran keagamaan seperti Budha, Zoroaster, dan agama lainnya. Ia bekerja dibawah komando Guo Zixing. Berkat kecakapannya, dalam waktu singkat ia telah mendapat posisi penting dalam kelompok tersebut.

Sejak itulah ia mengganti namanya menjadi Zhu Yuanzhang. Zhu menikah dengan putri angkat Guo, Ma Xiuying (kelak menjadi permaisuri pertama Ming). Ia sering berhubungan dengan sarjana-sarjana Konfusius dan tuan tanah, dari mereka ia memperoleh pelajaran mengenai cara-cara mengatur negara, sedangkan dari kelompok Sorban Merah ia banyak belajar mengenai kemiliteran.

Zhu mulai meninggalkan Budhisme dan beralih pada ajaran Konfusius dan neo-Konfusius. Anak miskin yang pernah menjadi biksu, pengemis, dan pencuri itu kini telah menjelma menjadi pemimpin pemberontak anti-Yuan yang reputasinya terkenal di seluruh negeri. Kharismanya menarik orang-orang berbakat dari seluruh penjuru negeri untuk bekerja padanya.

Tahun 1356 ia menjadikan Yingtian (sekarang Nanjing) sebagai basisnya. Langkah pertamanya adalah menaklukkan sesama pemimpin anti-Yuan yang menjadi saingannya dan mempersatukan Tiongkok selatan, setelah itu barulah menghadapi Mongol.

Pertempuran Danau Poyang

Tahun 1363, ia mengalahkan Chen Youliang, saingan terbesarnya dalam mempersatukan Tiongkok, dalam Pertempuran Danau Poyang. Lalu disusul tahun 1367 mengalahkan Zhang Shicheng di Suzhou. Dengan slogan “usir Mongol dan pulihkan kejayaan Tionghoa” ia meraih dukungan dari orang Han yang memang membenci bangsa Mongol yang telah menjajah mereka selama seabad kurang. 23 Januari 1368, Zhu mengangkat dirinya sebagai kaisar dengan nama Kaisar Hongwu, dinastinya dinamakan Ming (yang artinya cerah) dan Nanjing adalah ibukota kerajaannya.

Bulan Juli tahun yang sama, ia mengutus Xu Da, tangan kanan sekaligus sahabatnya, untuk menyerbu ibukota Yuan, Dadu (sekarang Beijing) dan berhasil memaksa kaisar Yuan terakhir, Kaisar Shun dari Yuan, melarikan diri ke utara. Tiongkok kembali dikuasai oleh bangsa Han dibawah panji Dinasti Ming.





Previous
Next Post »