Dikala itu Kaisar penguasa Roma melarang para pemuda untuk menikah karena harus ikut bergabung dalam pasukan militer kerajaan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Oleh karenanya St.Valentinus sebagai pendeta yang memberikan pemberkatan pada setiap pernikahan menolak untuk melaksanakannya.
St.Valentinus bukannya dihina oleh orang - orang malah mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan. Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentinus. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentinus telah melakukan hal yang benar.
St.Valentinus diajatuhi hukuman pancung yang dieksekusikan pada tanggal 14 Februari. Sebelum dieksekusi Valentinus menyempatkan diri membuat surat yang mengungkapkan rasa cintanya kepada putri sipir penjara yang sering mengunjungi nya.
Berdasarkan kejadian itu lah bangsa Romawi menjadikan tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang yang dirayakan setiap tahunnya sekaligus sebagai peringatan kematian sang pendeta demi menyatukan pasangan yang mempunyai cinta dan kasih sayang.
Sumber : Maliwaseng