SOSIALISME MARX
Karl Marx (1818-1883) Sosialisme Marx pada mulanya merupakan sebuah aliran pemikiran ekonomi, namun kemudian disebabkan oleh tuntutan sejarah lantas berkembang menjadi aliran pemikiran kemasyarakatan dan ideologi politik yang revolusioner.
Pada mulanya pula, dibanding dengan ajaran yang dikemukakan oleh Robert Owen dan Bakunin, ia dipandang sayap moderat dari sosialisme. Namun ia segera menjadi revolusioner setelah daripadanya timbul gerakan¬gerakan buruh dan sosialisme internasional.
Sebagai aliran pemikiran ekonomi Marxisme menggariskan tatanan kehidupan ekonomi tanpa kelas, yang didalamnya kepemilikan sarana produksi bersifat kolektif. Tujuan itu bisa dicapai dengan menghapuskan pemilikan pribadi dan mendistribusikan kekayaan beserta sumber-sumbernya kepada rakyat banyak secara merata.
Pandangan ini kemudian diperluas menjadi sistem nilai yang mencakup semua aspek kehidupan. Apabila tidak, maka kemudia perubahan sosial dan ekonomi tidak bisa digerakkan. Ajaran Marx berubah secara dramatik menjadi ideologi politik dan kenegaraan yang revolusioner pada akhir abad ke¬19, dan mencetuskan timbulnya gerakan¬gerakan revolusioner, khususnya di Rusia. Apalagi setelah diolah oleh Lenin yang mengharuskan adanya sebuah partai yang memperjuangkan ide¬ide komunisme Marx.
Karena pertimbangan¬pertimbangan untuk mencetuskan revolusi itulah Karl Marx menyusun suatu falsafah kehidupan untuk menopang faham sosialismenya di bidang ekonomi dan politik. Sebagaimana telah diketahui, sosialisme Marx menumpukkan pertahian pada masalah kebendaan dan perut.
Dengan demikian ajarannya termasuk ke dalam faham materialisme dengan memasukkan masalah sosial ekonomi, yaitu masalah pertarungan kelas dan nilai tambah ke dalamnya. Masalah yang bersifat kerohanian tersingkir jauh dari ajarannya. Pandangannya itu kemudian dikenal sebagai faham materialisme historis atau materialisme dialektik (dialectical materialism).
Ia mengecam sosialisme Fourier dan Robert Owen sebagai utopia karena tidak menunjukkan jalan bagaimana mencapainya. Marx sendiri sebenarnya juga tidak menunjukkan jalan, kecuali memberikan dasar¬dasar ilmiah dan menjelaskan syarat¬syarat dalam mencapai masyarakat sosialis.
Arah kebendaan dan kecenderungan sosialis pemikiran tokoh ini sangat dipengaruhi oleh perjalanan dan pengalaman hidupnya yang pahit, khususnya semenjak ia menyelesaikan kuliah di Unversitas Berlin. Ia mendalami pemikiran¬pemikiran falsafah yang sedang naik daun pada masanya, khususnya falsafah Hegel. Ia mendalami teori¬teori ekonomi David Ricardo dan Adam Smith, serta pemikiran politik Voltaire dan Rousseau.
Ia tertarik dengan pemikiran sosialisme yang berkembang di Prancis. Semua itu mempengaruhi jalan pikirannya yang radikal. Jika hendak dirumuskan ada unsur pokok dalam kehidupan ekonomi yang begitu menarik perhatian Marx untuk dipecahkan:
- Materialisme dialektik yang menggerakkan perubahan sosial dalam sejarah umat manusia;
- Pertarungan kelas antara kaum kapitalis dan kaum buruh atau proletar;
- Nilai tambah dalam ekonomi.